Sumber-sumber
yang dapat dijadikan acuan tentang asal usul nama Subang adalah dari
ceritera rakyat (folklor) serta tulisan-tulisan sejarah atau ingatan
kolektif masyarakat Subang. Ada beberapa versi tentang asal usul nama
Subang, namun sampai saat ini belum ada yang bisa dijadikan sebagai data
toponimi daerah Subang.
Berdasarkan pada ceritera rakyat yang
ada dan berkembang di tengah masyarakat, kata Subang berasal dari nama
seorang wanita seperti tersebut dalam Babad Siliwangi, yakni
Subanglarang atau Subangkarancang. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya
ceritera atau kisah yang terdapat dalam Babad Pajajaran. Babad Pajajaran
mengisahkan bahwa di daerah Karawang terdapat sebuah pesantren yang
diasuh oleh Syeh Datuk Quro, pada waktu itu salah satu santri perempuan
yang belajar di pesantren tersebut bernama Subanglarang atau
Subangkarancang, yang merupakan putri dari Ki Jamajan Jati. Dengan
berjalannya waktu putri Subanglarang dipersunting oleh Raden Pamanahrasa
yang bergelar Prabu Siliwangi sebagai raja Pajajaran, dari hasil
perkawinan tersebut lahir 3 orang anak yang diberi nama Raden
Walangsungsang, Ratu Rarasantang dan Kian Santang.
Kata Subang juga berasal dari kata
Subang yang merupakan nama daerah yang ada di Kuningan. Pada masa
beroperasinya perusahaan yang mengelola perkebunan yakni P & T Land
yang dipimpin oleh PW. Hofland, yang merupakan orang Belanda penguasa
perkebunan karet, kopi, teh, tebu di daerah tersebut. Untuk mengelola
perkebunan tersebut diperlukan tenaga kerja yang sangat banyak, maka
didatangkan para pekerja dari berbagai daerah antara lain dari daerah
Subang Kuningan. Penduduk Subang pada saat itu belum sebanyak saat ini,
para pendatang tadi selanjutnya mendirikan sebuah perkampungan atau
pemukiman di sekitar pabrik yang kemudian dikenal dengan nama Babakan
atau Kampung Subang, sesuai dengan nama asal tempat tinggal mereka.
Versi lain dari ceritera rakyat
mengatakan bahwa kata Subang berasal dari kata Suweng. Suweng merupakan
istilah untuk menyebut perhiasan yang dipakai wanita di daun telinganya,
atau biasa disebut juga dengan kata anting. Sementara itu ada yang
berpendapat bahwa kata Subang berasal dari kata Kubang, berdasarkan pada
ceritera rakyat dikisahkan bahwa di daerah Subang tepatnya di daerah
Rawabadak terdapat kubangan atau rawa tempat mandi badak. Kemungkinan
adanya hewan badak di daerah Subang secara ilmiah belum ada bukti
artefak yang ditemukan, namun di masa Subang purba hal tersebut mungkin
saja terjadi. Sementara itu pendapat tentang kata Suweng dan Kubang
mungkin hanyalah kekurangjelasan dalam melafalkan atau mengucapkan kata
tersebut.
Komentar
Posting Komentar