Selamat datang guys...
Jangan dulu tinggalkan subang karna pada blog ini saya akan membahas bagaimana Potret Subang Kota kecil ini dengan segala keindahan Sumber Daya Alam yang ada.
Jangan dulu tinggalkan subang karna pada blog ini saya akan membahas bagaimana Potret Subang Kota kecil ini dengan segala keindahan Sumber Daya Alam yang ada.
Jika saja Subang mau menasbihkan diri
sebagai kota sejarah, hal itu sangat mungkin diwujudkan. Sebagai bekas
pusat perusahaan perkebunan, di pusat kota Subang masih berdiri beberapa
bangunan peninggalan Pamanoekan and Tjiasem Landen (P n T Land), salah
satu perusahaan perkebunan terbesar di Hindia Belanda ketika itu. Tanah
milik P n T Land ketika itu adalah luas Kabupaten Subang saat ini.
Bangunan-bangunan bekas P n T Land tersebut bisa “dijual” sebagai tujuan
wisata sejarah.
Sejarah Subang bukan hanya P n T Land,
berdasarkan temuan-temuan arkeologis, Subang telah dihuni oleh manusia
dari zaman prasejarah ribuan tahun yang lalu. Bahkan berdasarkan
peninggalan benda prasejarah yang ditemukan, “manusia Subang” ketika itu sudah mencapai peradaban yang sangat tinggi pada zamannya.
Hal ini ditandai dengan penemuan peninggalan benda prasejarah yang
fenomenal yaitu bejana perunggu, yang diperkirakan sebagai perangkat
upacara adat manusia prasejarah. Hanya 3 daerah di Indonesia tempat
ditemukannya bejana perunggu yaitu di Kerinci, Madura dan Subang. Dan yang ditemukan di Subang adalah yang terbesar diantara yang lainnya. Corak hias yang terdapat pada bejana perunggu ini kemudian dijadikan salah satu motif batik khas Subang.
Peninggalan zaman prasejarah di Subang
yang terakhir ditemukan adalah kerangka manusia prasejarah beserta bekal
kuburnya yang ditemukan di Situs Subang Larang, Binong. Penemuan
kerangka manusia beserta bekal kuburnya tersebut ternyata bisa membuka
tabir jejak awal pendaratan atau hunian pertama rumpun Austronesia di
pantai Utara Jawa yang selama ini belum bisa diketahui karena masih
minimnya tinggalan arkeologis yang ditemukan. Bahkan menurut Lutfi
Yondri, Arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, dengan temuan ini ke
depan Subang bisa saja menjadi pusat penelitian nasional penyebaran rumpun Austronesia.
Dalam sejarah dunia nama Subang juga dikenal karena peristiwa Kapitulasi Kalijati,
yaitu menyerahnya Belanda kepada Jepang di sebuah rumah di Lanud
Kalijati 8 Maret 1942. Peristiwa itu menandai berakhirnya 350 tahun
penjajahan Belanda di Indonesia.
Peninggalan-peninggalan zaman Hindu,
Budha dan Islam juga banyak ditemukan di Subang. Semua benda bersejarah
tersebut tersimpan di Museum Daerah Wisma Karya. Di museum tersebut
dapat diamati lini masa Kabupaten Subang dari zaman purba hingga masa
perang kemerdekaan. Kita harus berbangga karena tak banyak Kota/Kabupaten di Jawa Barat yang memiliki museum daerah apalagi dengan koleksi yang cukup lengkap. Sebagai gambaran kota tetangga telah mambangun sebuah museum, namun koleksi museumnya tak selengkap Museum Daerah Subang.
Komentar
Posting Komentar